David Brainerd (1718-1747) adalah seorang misionaris Amerika yang memberitakan Injil kepada orang Indian Amerika. Ia hidup di zaman para raksasa iman seperti Jonathan Edwards, Jhon Wesley dan George Whitefield. Berbeda dari nama-nama besar itu, David Brainerd tidak begitu terkenal. Kehidupannya baru dikenal luas setelah Jonathan Edwards menerbitkan biografinya pada 1749 yang berjudul An Account of the Life of the Late Reverend Mr. David Brainerd.
Dalam wikipedia tercatat, David Brainerd telah menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang Kristen. Bahkan secara khusus misionaris-misionaris seperti Henry Martyn, William Carey, Robert Morrison, David Livingstone, Andrew Murray, dan Jim Elliot telah dipengaruhi oleh perjalanan iman seorang David Brainerd.
Walau kehidupannya sangat singkat, menurut Jhon Piper, David Brainerd adalah sebuah kesaksian yang kuat bahwa Tuhan dapat memakai seseorang yang lemah, sakit-sakitan, sering kecil hati, kesepian, dan penuh pergumulan yang menangis di hadapan Tuhan siang dan malam, untuk melakukan hal-hal yang menakjubkan demi kemuliaan nama Tuhan.
Semasa hidupnya, Brainerd adalah seorang yang terus-menerus bergumul dalam kelemahan tubuhnyanya. Ia bahkan terus bergumul tentang iman dan panggilannya karena penyakit dan kesulitan yang kerap dialami para misionaris seperti kesepian dan kekurangan makanan. Namun demikian, Brainerd mampu bertahan dalam segala pergumulan sampai ajal menjemputnya bahkan meninggalkan jejak yang indah dalam dunia kekristenan sebagai pelopor misionaris modern.
Sepintas, Brainerd mungkin bukan tokoh ideal, namun kenyataannya, Tuhan dapat memakai seseorang yang tidak ideal ini untuk menyatakan kebesaran-Nya.
Sumber : buletin-pilar